Pages

Saturday, 6 July 2013

YES, WE BELONG TO SOMEBODY

Pernah nonton Meet the Robinson?

Lewis adalah seorang anak jenius yang hanya tau bahwa dia ditinggalkan di panti asuhan ketika bayi. Dia lalu membuat semacam mesin waktu untuk mengetahui siapa orang tuanya, dari mana dia datang, kenapa dia ada di panti asuhan, dan segudang pertanyaan lainnya. Sementara itu, satu demi satu teman-temannya diadopsi dan pergi dari panti asuhan.

Begitulah, ada ruang yang kosong dalam hati ketika merasa I belong to no body.

Kalau kita ga belajar sejarah, mungkin ada rasa itu juga (kali). Yah, kalo hidup kaga pake mikir sih mungkin ga terasa. Jadi pelajaran Sejarah cuma buat orang yang mikir aja, hihihi...

Ah, tapi masa' sih ga terasa? Kayaknya di satu titik, pertanyaan macam gini bakal muncul juga, sesuatu yang disebut 'mencari jati diri'.

Coba liat ke sekeliling. Minum kopi dan baca majalah franchise-an Amerika, lalu gunting rambut ala Korea. Setelah hampir semua orang sudah kayak gitu, pasti ada laaah yang mikir (dan mudah-mudahan termasuk murid saya juga), emang kita orang mana sih?

Nah, bisa tau jawabannya dari mana? Dari sejarah, dong. Kita orang mana sih, budaya kita yang mana sih, aslinya kita kayak apa sih?

Oke, sekarang era global, batas negara makin kabur, dan apa juga salahnya ambil yang baik dari negara lain?

Ga salah, tapi bisa jelek ujungnya kalo ga hati-hati. Tanpa tau jati diri, kita gampang banget jadi pembebek, yang cara pandangnya gampang disetir oleh pemilik budaya lain. Kalo punya jati diri, pas model baru dateng, kita bisa pilah: oh, ini oke kok sama prinsip gue, tapi yang ini kayaknya ngga deh.  Jadi ada rasa punya akar, ga terombang-ambing.

Terus rasa I belong to somebody itu enak loh. Ada rasa punya rumah untuk pulang, tapi bukan secara harfiah.

Waktu di Jepang, saya lihat teman-teman Indonesia dan Malaysia tuh akrab, gaul bareng. Kenapa? Salah satunya merasa punya akar yang sama. Kalo lagi di subway di AS tes ketemu orang bertampang Asia Tenggara, pasti deh (biasanya) liat-liatan sambil mikir, "Orang mana ya? Malaysia, Filipina, atau mungkin malah Indonesia?" Lagi-lagi karena merasa satu akar. Apalagi sesama orang Indonesia.


Kejauhan ga sih ini mikirnya? ^_^;

Ya terserahlah ^_^, yang jelas sementara ini yang di atas adalah apersepsi untuk materi asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia.

gambar dari www.rahhali.com

1 comment:

  1. kalau kita merubah budaya berpakaian kita gara - gara agama, apakah kita bisa juga disebut kehilangan jati diri bangsa nusantara?
    salam kenal :)

    ReplyDelete