Pages

Wednesday 22 January 2014

GIMANA DOOOOOONG.....

Setelah hampir satu semester mengajar Sejarah, saya merasa masih jauh dari puas. Belum pol, masih penasaran. Karena saya tau bahwa pembelajaran bisa lebih baik dari ini bila saya putar otak sedikit lebih lama lagi.

#1

Ga bermaksud sarkas, tapi siapapun bisa bilang bahwa mapel Sejarah itu penting, membuat guru dan siswa sadar akan ini itu, dan jadi bisa begini begitu. Memang benar demikian, tapi bagi saya yang masih miskin pengalaman, menjabarkan kata m-e-n-a-r-i-k dalam lessonplan itu tidak mudah.

Jika saja saya bisa mengajar apa saja yang saya mau, tapi kan ga bisa. Ada kurikulum yang harus diikuti. Masalahnya, ada tes terstandar di ujungnya. Jadi tantangannya memang gimana caranya supaya bisa ikuti kurikulum sambil mengusahakan pembelajaran yang menarik. 

Maksudnya gini. Banyak materi dalam kurikulum, yang setelah saya pikirin apa yah menariknya, ternyata ga ketemu juga tuh apa yang menarik ^_^;. Ya mungkin belom kali, tapi kan tetep kudu dijadikan menarik supaya ga mati gaya di kelas. Akhirnya saya akalin dengan memvariasikan metodenya.

Metodenya fun, anak-anak betah di kelas, tapi sebenernya bukan gitu cara belajar yang bener. Guru harus menunjukkan di mana serunya s-e-j-a-r-a-h sebagai ilmu yang dipelajari, dan kadang-kadang guru dan murid terkecoh oleh metode. Yang harus disukai itu materinya loh, bukan metodenya.

#2

"Irma, baca buku ini deh. Paparan sejarahnya bagus!"

Nah ini kalimat yang bikin saya senewen banget belakangan ini. Karena saya jadi ngerasa kuper banget. Misalnya, untuk memahami kondisi kerajaan Singasari, wuah banyak banget tuh buku rekomendasinya yang tebel-tebel. Padahal Singasari cuma satu dari tiga belas apa berapa tuh kerajaan Hindu-Buddha yang masuk kurikulum. Oh, tentu saja setelah itu ada belasan kerajaan Islam, dan seterusnya. Huwaaaa, kapan sempet bacanya?

Kuper kayak gini tuh bikin ga pede ngajar TT_TT

#3

"Ibu, kemarin aku tryout di bimbel, terus ga bisa jawab apapun!"

*krik.... krik....*

Nah, ini masalah lain lagi, tapi sama-sama bikin ga pede. Harusnya kalo guru ngajar bener, anak siap aja di tes. Mau soal hapalan sampe tanggal, kan harusnya ga masalah. Tapi kalo kenyataannya begini, lha pasti ada yang salah ini.

GIMANA DONG GIMANA DONG GIMANA DOOOONG...


JADI DETEKTIF

Hari ini anak kelas XII jadi detektif. Masing-masing kelompok berisi 2 orang, memegang 20an potongan informasi tentang G30S/PKI. Informasinya masih simpang siur, karena berasal dari beberapa versi berbeda. Tugas mereka adalah mencari tau apa yang sebenarnya terjadi di sekitar tanggal 30 September 1965. Siapa yang pelaku siapa yang korban, siapa pahlawan siapa otak makar. 



Pertama-tama semua mengeluh ga nyambung, bingung, tapi lama kelamaan mereka mulai melihat hubungan-hubungan, mulai melihat hal-hal yang tersirat di balik teks, mulai memberi pendapat, dan mulai menilai.


Informasi mulai diurutkan, dikelompokkan, dibuang yang tidak logis, lalu diinterpretasi. Dan saya mulai mengerti kenapa Sejarah termasuk mata pelajaran pembentuk karakter.



 

 Kami mulai jam 7.30, selesai jam 10.10, sama dengan 240 menit, 4 jam pelajaran. Ketika waktu istirahat tiba, butuh >15 menit untuk membuat anak2 keluar untuk istirahat.

Kejadian di atas tak berulang setiap hari, mungkin hanya setahun sekali saya mengalami pembelajaran yang berhasil. Saya menuliskan ini sebagai penyemangat bagi diri sendiri, untuk sebuah harapan di masa depan.

INTEGRATED LEARNING



TOR INTEGRATED LEARNING
SMA ISLAM SINAR CENDEKIA
2013-2014

KELAS                  :              XII SOCIAL
PLATFORM         :              SEJARAH
TEMA                   :              REFORMASI 1998

SEJARAH

Tujuan:    
  • Siswa memperolah gambaran tentang hal yang terjadi di Indonesia sekitar Mei 1998 dalam konteks kesejarahan
  • Siswa mengetahui kaitan kondisi politik, sosial, dan ekonomi dalam peristiwa Mei 1998 dan kesamaan/perbedaannya dengan peristiwa sekitar 1966
  • Siswa dapat meletakkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar Mei 1998 dalam sebuah garis waktu yang kronologis untuk melihat pola kesejarahannya.
Materi:
Era Reformasi


PKN

Tujuan:

  • Siswa memperoleh gambaran tentang kondisi politik bangsa Indonesia di sekitar 1997-1998
  • Siswa mengetahui permasalahan politik yang menjadi penyebab jatuhnya Orde Baru
  • Siswa mendiskusikan/menyimpulkan kondisi yang harus dipertahankan/diusahakan/dihindari agar kondisi politik  terkait pergantian kepemimpinan di Indonesia bisa berjalan dengan lancar.

Materi: 
Hak berpendapat, korupsi, kolusi dan nepotisme, dan sistem pergantian kepala negara.

Kasus:
Jatuhnya Orde Baru di Indonesia tahun 1998.

SOSIOLOGI

Tujuan:
  • Siswa memperoleh gambaran tentang kondisi sosial bangsa Indonesia di sekitar 1997-1998
  • Siswa mengetahui penyebab kerusuhan Mei 1998, pengendalian yang dilakukan pemerintah dan masyarakat, dan perubahan yang terjadi pada masyarakat akibat reformasi.
  • Siswa mendiskusikan/menyimpulkan kondisi yang harus dipertahankan/diusahakan/dihindari agar Indonesia tidak lagi mengalami kerusuhan seperti kejadian Mei 1998.
Materi: 
Konflik sosial, pengendalian sosial, dan perubahan norma masyarakat, dan masyarakat multikultural.

Kasus:
Kerusuhan masal di Indonesia bulan Mei 1998.
EKONOMI

Tujuan:
  • Siswa memperoleh gambaran tentang kondisi ekonomi bangsa Indonesia di sekitar 1997-1998
  • Siswa mengetahui penyebab dan akibat krisis ekonomi 1998
    Siswa mendiskusikan/menyimpulkan kondisi yang harus dipertahankan/diusahakan/dihindari agar Indonesia tidak lagi mengalami krisis ekonomi.
Materi: 
Likuidasi perbankan, inflasi, krisis nilai tukar, utang negara, bubble economy, trickle down effect.

Kasus:
Krisis ekonomi di Indonesia sekitar tahun 1998.
 

BAHASA INDONESIA

Tujuan:
Siswa membuat esei tentang Reformasi 1998 

Materi: 
Teknik penulisan ilmiah



Nah, silakan dikripiki. Yang pedes gurih yaaa....