Pages

Thursday, 13 March 2014

IF WW I WAS A BAR FIGHT

 If WWI was a bar fight..



A great history lesson! WWI as a bar fight: a strangely accurate analogy. 


If WWI was a bar fight.. The teacher who made this is a genius. This is by far the best way to learn about anything... 

Germany, Austria and Italy are standing together in the middle of a pub when Serbia bumps into Austria and spills Austria's pint. 

Austria demands Serbia buy it a whole new suit because of the new beer stains on its trouser leg. 

Germany expresses its support for Austria's point of view. 

Britain recommends that everyone calm down a bit. 

Serbia points out that it can't afford a whole suit, but offers to pay for the cleaning of Austria's trousers. 

Russia and Serbia look at Austria. 

Austria asks Serbia who it's looking at. 

Russia suggests that Austria should leave its little brother alone. 

Austria inquires as to whose army will assist Russia in doing so. 

Germany appeals to Britain that France has been looking at it, and that its sufficiently out of order that Britain not intervene. 

Britain replies that France can look at who it wants to, that Britain is looking at Germany too, and what is Germany going to do about it? 

Germany tells Russia to stop looking at Austria, or Germany will render Russia incapable of such action anymore. 

Britain and France ask Germany whether it's looking at Belgium. 

Turkey and Germany go off into a corner and whisper. When they come back, Turkey makes a show of not looking at anyone. 

Germany rolls up its sleeves, looks at France, and punches Belgium. 

France and Britain punch Germany. 

Austria punches Russia. 

Germany punches Britain and France with one hand and Russia with the other. 

Russia throws a punch at Germany, but misses and nearly falls over. 

Japan calls over from the other side of the room that it's on Britain's side, but stays there. 

Italy surprises everyone by punching Austria. 

Australia punches Turkey, and gets punched back. There are no hard feelings because Britain made Australia do it. 

France gets thrown through a plate glass window, but gets back up and carries on fighting. 

Russia gets thrown through another one, gets knocked out, suffers brain damage, and wakes up with a complete personality change. 

Italy throws a punch at Austria and misses, but Austria falls over anyway. 

Italy raises both fists in the air and runs round the room chanting. 

America waits till Germany is about to fall over from sustained punching from Britain and France, then walks over and smashes it with a barstool, then pretends it won the fight all by itself. 

By now all the chairs are broken and the big mirror over the bar is shattered. Britain, France and America agree that Germany threw the first punch, so the whole thing is Germany's fault. While Germany is still unconscious, they go through its pockets, steal its wallet, and buy drinks for all their friends.

Tuesday, 11 March 2014

MEET THE EXPERT


PhotoHari ini Dr. Ali Akbar, arkeolog UI, datang ke sekolah dan ngobrol dengan siswa2 tentang kebudayaan megalitik (materi sejarah kelas X smt 2 & kelas XI smt 1), termasuk situs Gunung Padang yang sedang santer dibicarakan itu. Kesimpulan obrolan tadi adalah nenek moyang kita itu pinter2, jadi yang namanya kecerdasan sih sudah ada di DNA kita. Arkeologi bisa membuktikannya. Tinggal sekarang mau dipake atau ngga.

Untuk mapel Sejarah, ini kali kedua sekolah mengundang guest teacher. Sebelumnya adalah Dr. Zulkiflimansyah, ngobrolin krisis ekonomi dan reformasi 1998 dengan anak kelas XII (materi kelas XII smt 1). 

Dari semua kelebihan dua guest teacher yang sama2 doktor ini, yang paling mengagumkan saya adalah kemampuan mereka berbicara dengan simpel dan menarik pada anak2 SMA tanpa mengurangi bobot materi yang disampaikan. Dengan contoh beragam, menggunakan banyak analogi dalam menjelaskan, dan menceritakan hal2 di balik yang kasat mata. Begitu memang harusnya hasil belajar lama2 sampai jadi doktor.

OPENBOOK. OPENGADGET.

Photo: Ujian. Open book, open gadget. Dilarang keras plagiat!

Setelah 9 bulan mengajar Sejarah, saya baru menemukan percikan pemahaman tentang bagaimana mapel Sejarah dipelajari dan diujikan. Selama ini saya banyak mengajar Bahasa, dan mengajar Sejarah membuat saya bisa membedakan karakteristik duA mapel ini.

Saya tidak pernah mempelajari cara membuat soal secara khusus, paling hanya dari beberapa bahan yang ditemukan di internet saja. Jadi untuk membuat soal ujian openbook, saya hanya kira-kira saja (sebenarnya mayoritas yang saya lakukan di kelas hanya kira2, alias tanpa dasar teori *malu*). Jadi agak sungkan menyebut-nyebut Taksonomi Bloom dan semacamnya, karena saya memang tidak begitu paham.

Setelah tiga kali membuat soal ujian blok sambil belajar kepada guru-guru lain, sedikit demi sedikit saya mulai paham bagaimana membuat soal mapel Sejarah yang membuat siswa menggunakan otaknya dengan optimal meski membawa setumpuk buku dan gadget. Kuncinya adalah jangan mengeluarkan soal yang bertipe menghapal. 

Menyontek? Tidak perlu khawatir. Di awal sudah jelas aturannya: no plagiarism. Jadi kalau ada dua jawaban yang plek sama, dua-duanya akan dikurangi nilainya. Lagipula, sebelum ujian sudah ditekankan bahwa mengerjakan dengan otak sendiri itu membanggakan. Jadi ancaman pengurangan nilai itu anggaplah sekedar jaga-jaga.

Misalnya, begini soal ujian untuk kelas XI Social (tema: era kolonial):

Analisislah isi perjanjian Giyanti (isi perjanjian diberikan di lembar soal). Uraikan pendapatmu, apakah perjanjian ini menguntungkan atau merugikan Indonesia.

Apakah keputusan Arung Palakka untuk bersekutu dengan Speelman dan Kapiten Jonker merupakan hal yang kamu setujui? Jelaskan!

Bagaimana pendapatmu mengenai peran Pakubuwana II dalam Geger Pacinan? Apakah peristiwa semacam Geger Pacinan masih terjadi sampai sekarang? Uraikan pendapatmu untuk mencegah hal ini terulang kembali. 

VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799. Apakah menurutmu kondisi Nusantara menjadi lebih baik setelah pembubaran VOC? Jelaskan alasannya

Bagaimana pendapat siswa?
"Susaaaaah..... Openbook tapi susaaaahhh!!!"
"Jadi ujian berikutnya mau closedbook aja?"
"Nggaaaaa...."

Ck! Ababil.Ujian. Open book, open gadget. Dilarang keras plagiat!

Setelah 9 bulan mengajar Sejarah, saya baru menemukan percikan pemahaman tentang bagaimana mapel Sejarah dipelajari dan diujikan. Selama ini saya banyak mengajar Bahasa, dan mengajar Sejarah membuat saya bisa membedakan karakteristik duA mapel ini.

Saya tidak pernah mempelajari cara membuat soal secara khusus, paling hanya dari beberapa bahan yang ditemukan di internet saja. Jadi untuk membuat soal ujian openbook, saya hanya kira-kira saja (sebenarnya mayoritas yang saya lakukan di kelas hanya kira2, alias tanpa dasar teori *malu*). Jadi agak sungkan menyebut-nyebut Taksonomi Bloom dan semacamnya, karena saya memang tidak begitu paham.

Setelah tiga kali membuat soal ujian blok sambil belajar kepada guru-guru lain, sedikit demi sedikit saya mulai paham bagaimana membuat soal mapel Sejarah yang membuat siswa menggunakan otaknya dengan optimal meski membawa setumpuk buku dan gadget. Kuncinya adalah jangan mengeluarkan soal yang bertipe menghapal.

Menyontek? Tidak perlu khawatir. Di awal sudah jelas aturannya: no plagiarism. Jadi kalau ada dua jawaban yang plek sama, dua-duanya akan dikurangi nilainya. Lagipula, sebelum ujian sudah ditekankan bahwa mengerjakan dengan otak sendiri itu membanggakan. Jadi ancaman pengurangan nilai itu anggaplah sekedar jaga-jaga.

Misalnya, begini soal ujian untuk kelas XI Social (tema: era kolonial):

Analisislah isi perjanjian Giyanti (isi perjanjian diberikan di lembar soal). Uraikan pendapatmu, apakah perjanjian ini menguntungkan atau merugikan Indonesia.

Apakah keputusan Arung Palakka untuk bersekutu dengan Speelman dan Kapiten Jonker merupakan hal yang kamu setujui? Jelaskan!

Bagaimana pendapatmu mengenai peran Pakubuwana II dalam Geger Pacinan? Apakah peristiwa semacam Geger Pacinan masih terjadi sampai sekarang? Uraikan pendapatmu untuk mencegah hal ini terulang kembali.

VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799. Apakah menurutmu kondisi Nusantara menjadi lebih baik setelah pembubaran VOC? Jelaskan alasannya

Bagaimana pendapat siswa?
"Susaaaaah..... Openbook tapi susaaaahhh!!!"
"Jadi ujian berikutnya mau closedbook aja?"
"Nggaaaaa...."

Ck! Ababil.