Pages

Tuesday, 15 October 2013

GURU BINGUNG

Saya bukan lulusan dari program studi Ilmu Sejarah. Meski ada pilihan Latar Belakang sebagai jalur pengutamaan di program studi Asia Barat, tapi saya memilih Kesusastraan. Jadi memang, mengajar mapel Sejarah di SMA adalah tugas yang berat buat saya.

Sampai sekarang, saya masih terus merasa belum mendapat sense dari mata pelajaran yang saya ampu ini. Saya tau, saya punya beberapa metode belajar yang tampaknya menyenangkan di kelas, dan sementara ini siswa terlihat menikmati. Tapi bukan itu intinya pembelajaran. Bukan untuk menikmati metodenya, tapi menikmati ilmunya.

Dan itu akan sulit didapat kalau saya sendiri, sebagai guru, belum merasakan keterhubungan dan makna dari apa yang saya ajar.

Begini, setiap saya membuka buku paket Sejarah, saya tidak mengerti kenapa kita harus mempelajari bagaimana teori masuknya kebudayaan dan agama Hindu, Buddha, dan Islam, dan diberi deskripsi lebih dari dua puluh kerajaan. Tidak ada penjelasan di kurikulumnya, tidak juga di bukunya. Yang ada cuma:

Standar Kompetensi: Menganalisis perjalanan Bangsa Indonesia pada masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam.

Saya harus memaknai bab tersebut bagi diri saya dulu, "Setelah tau berbagai prasasti dan candi, menghapal berbagai silsilah kerajaan, terus semua itu penting gitu buat gue?"

Lalu, adakah yang bisa memberi tahu saya apakah ada gunanya mengetahui beda chopper dengan kapak perimbas? Dan benarkah kita harus tahu tahun berapa dan oleh siapa Homo Wajakensis ditemukan?

Hah! Apa sih yang ingin disampaikan oleh pelajaran Sejarah ini sebenarnya? #gregetan

Sementara itu proses memaknai ini harus dilakukan segera, karena saya dikejar-kejar jadwal mengajar 3 tingkat, yang artinya sekian bab lain sudah mengantri untuk dimaknai lagi. Jadi terus terang saja, terasa too much bagi otak pas-pasan seperti punya saya.

Kemarin, sebagai review atas KD pertama di kelas XI program Ilmu Sosial, saya memberi soal sebagai berikut:


Para ahli telah menganalisis bahwa penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha adalah sebagai berikut:
1. Perang saudara dan perbutan kekuasaan
2. Desakan kerajaan yang lebih besar dan kuat
3. Kepemimpinan yang lemah dari raja selanjutnya
4. Daerah-daerah melepaskan diri
5. Kemunduran ekonomi
6. Masuknya pengaruh Islam
Jika kamu adalah Raja/Ratu dari sebuah kerajaan Hindu-Buddha, uraikan strategi yang akan kamu gunakan untuk menghindari keruntuhan kerajaanmu, bahkan menjadikannya lebih besar dan kuat.

Siswa-siswa tersenyum ketika membaca soalnya, karena mereka tidak harus menghapal untuk ulangan semacam ini. Mereka menjawab panjang, beberapa jawaban cukup menggembirakan, dan tentu saja tak ada yang nyontek meskipun tidak diawasi.

Tinggal saya yang meringis. Kasihan sekali mereka, karena ketika Ujian Nasional Kewenangan Sekolah dan SNMPTN, mungkin mereka akan berhadapan dengan soal seperti:

"Apakah gelar dari Raja Airlangga?"
"Sebutkan peralatan yang digunakan pada zaman Mesolitikum!"
"Kapan Perhimpunan Indonesia didirikan?"

Lalu mereka tidak bisa menjawab karena dulunya diajar oleh guru Sejarah yang bingung.